Bismillahirahmanirahiim
Assalamualikum wr wb
Pada suatu kesempatan yang barokah, saya pernah ditanyai sebuah pertanyaan, "menurut anda, wajibkah seorang istri mahir memasak?"
Hampir hampir saya lemparkan pertanyaan balik, "apakah anda tahu memasak?"
Dan lawan bicara saya menyela, "maaf, jangan lemparkan pertanyaan dengan pertanyaan"
Dalam hati saya berkata bahwa sebenarnya saya tidak mengelak atau melempar pertanyaan itu kembali, karena yang saya lakukan hanya mencuri sedikit waktu untuk berfikir, jawaban apa yang paling pantas dan yang tidak menyakiti perasaan. Sedikit saya menghela nafas, lalu menjawab,
"Bukan perkara memasaknya yang penting, melainkan kesiapan sang istri untuk melayani sang suami"
Lalu lawan bicara saya tersenyum, dan mengangguk tanda setuju.
Sedikit yang bisa saya telaah, maklumlah saya bukan seorang yang tinggi pengetahuannya ataupun sempurna akhlaknya. Bahwa sebenarnya, kadang ada saja keraguan dalam hati ketika niat untuk menikah sudah bulat, seperti "apakah saya ini pantas?" Atau "apakah si dia bisa menerima kekurangan saya?", wallahu'alam bi shawab. Ingatlah, bahwa sebuah perkara yang diniatkan untuk kebaikan, sebaiknya dilakukan dengan cara yang baik, agar beroleh hasil yang baik pula. Menikahpun adalah sunnah Rasulullah SAW, dan yang namanya sunnah adalah ibadah. Ibarat sholat maghrib, ketika adzan telah berkumandang maka bergegaslah berwudhu, membersihkan diri, dan bangkit untuk sholat. Maka ketika panggilan menikah itu telah datang ke dalam hatimu, jangan ragukan dia. Bukan terburu buru atau tergesa gesa, melainkan BERSEGERA.
Kembali lagi kepada masalah ragu ragu dan takut seperti yang telah diutarakan sebelumnya, jangan takut. Ketika dua orang akan dan telah melaksanakan sunnah Rasulullah SAW, akan muncul yang namanya kewajiban. Dan kewajiban itu "MEWAJIBKAN" kita untuk harus melakukannya, karena Allah Ta'ala. Bagi sang istri tentu saja harus siap melayani sang suami sesuai dengan syari'ah. Dan karena kewajiban itu, maka kita diharuskan untuk "BELAJAR". Belajar, agar bahtera rumah tangga yang kelak akan dibangun mencapai 3 hal yang selalu menjadi do'a setiap insan, "Menjadi Keluarga yang Sakinah yaitu yang menangkan, menenteramkan, membahagiakan, saling mendoakan, keluarga yang mawaddah yaitu yang penuh cinta, dan keinginan untuk memiliki, dan keluarga yang warohmah, yaitu yang ada sayang di dalamnya yang menjadikannya saling melindungi". Karena semua perkara tersebut yang akan atau telah kita lakukan, niatkan semata mata hanya untuk mendapatkan Ridha dari ALLAH SWT.
Maaf jika masih ada kata dan lisan yang salah dan kurang, saya mohon koreksi yang syar'i, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik ALLAH semata, dan kekurangan itu datangnya dari kita.
Wassalamualaikumusalaam wr wb
Fandy